Minggu, 28 April 2013

Silsilah Para Bupati Kabupaten Ciamis


SILSILAH PARA BUPATI YANG TELAH MEMERINTAH
KABUPATEN CIAMIS SEJAK ADIPATI JAYANEGARA

1. Raden Adipati Aria Panji Jayanagara ( Mas Bongsar ) tahun 1636-1678, dimakamkan di Ciwahangan Girang.
2. Raden Adipati Aria Anggapraja tahun 1678, dimakamkan di Pakuncen, tidak lama menjadi bupati karena tidak bersedia bekerjasama dengan Kompeni VOC.
3. Raden Adipati Angganaya tahun 1878-1693, dimakamkan di Ciwahangan Hilir.
4. Raden Adipati Sutadinata tahun 1693-1706, dimakamkan di Gunung Ardilaya.
5. Raden Adipati Kusumadinata I tahun 1706-1727, dimakamkan di Majaganda Kaler.
6. Raden Adipati Kusumadinata II tahun 1727-1732, dimakamkan di Majaganda Kidul Desa Gegempalan (Cikoneng sekarang).
7. Dalem Jagabaya tahun 1732-1751, dimakamkan di Tanjung Manggu.
8. Raden Adipati Kusumadinata III tahun 1751-1801, dimakamkan di Gunungsari Imbanagara.
9. Raden Adipati Natadikusumah tahun 1801-1806.
10. Raden Adipati Surapraja tahun 1806-1811, dimakamkan di Gunungsari Imbanagara.
Pada saat ini Gubernur Jenderal Daendelles tahun 1811 diganti oleh Janssen, karena Daendelles dianggap tidak mampu mempertahankan serangan Inggris sehingga Jawa jatuh ke Inggris ( English East India Company ) dengan Gubernur Jenderal Raffles.
Pada waktu Raffles, diadakan perubahan-perubahan wilayah administrasi di galuh diantaranya :
- Kabupaten Galuh Imbanagara harus melepaskan wilayah Pasirpanjang, Manonjaya, Cijulang dan Cikatomas untuk digabung ke Kabupaten Sukapura.
- Melepaskan wilayah Cimaragas, Banjar Patroman, Pamarican, Mangunjaya, Padaherang, dan Mangunsari (Kedungwuluh sekarang) untuk digabungkan ke Kabupaten Kawasen.
- Selain itu pula harus melepaskan wilayah-wilayah seperti Nusakambangan, Sidareja, Karangpucung, Pagadingan, Majenang dan Dayeuhluhur untuk digabung ke Banyumas.
11. Raden Tumenggung Jayeng Pati Kartanegara tahun 1811-1812.
12. Raden Tumenggung Natanegara tahun 1812 (asal Cirebon).
13. Pangeran Sutawijaya tahun 1812-1815 (asal Cirebon).
14. Raden Tumenggung Wiradikusumah tahun 1815-1819, dimakamkan di Cigadung Imbanagara (bupati yang keempat belas inilah yang memindahkan pusat pemerintahan Kabupaten Galuh dari Imbanagara ke Ciamis, pada zaman beliau nama Kabupaten Galuh Imbanagara diganti menjadi Kabupaten Galuh). Pada saat ini pemerintahan di Jawa sudah kembali ke Kompeni dengan Gubernur Jenderalnya Van Der Cappellen.
15. Raden Adipati Adikusumah tahun 1819-1839, dimakamkan di Gunung Galuh Imbanagara. Pada masa beliau Kabupaten Kawali dan Kabupaten Panjalu serta Kabupaten Kawasen digabungkan masuk wilayah administrasi Kabupaten Galuh.
16. Raden Adipati Aria Kusumadiningrat tahun 1839-1886, dimakamkan di Jambansari Selagangga. Beliau ini yang membangun Gedung Negara (Loji), Gedung Kabupaten, Masjid Agung dan Nagawiru serta kantor lainnya yang sampai sekarang bangunan-bangunan ini masih ada. Pada masa pemerintahan beliau, juga berhasil menghilangkan cultur stelsel atau tanam paksa di Ciamis. Membangun sarana-sarana peningkatan pangan, Dam Nagawiru, Cimandala Mangundireja berikut saluran-saluran irigasinya. Menebarkan bibit pohon kelapa sehingga Ciamis menghasilkan produksi kopra yang merupakan produksi nomor dua setelah padi.
17. Raden Adipati Aria Kusumasubrata tahun 1886-1914, dimakamkan di Sukasirna Ciamis.
18. Raden Tumenggung Aria Sastrawinata tahun 1914-1935, pada masa pemerintahan beliaulah nama Kabupaten Galuh dirubah menjadi Kabupaten Ciamis.
19. Raden Tumenggung Aria Sunarya tahun 1935-1944, asal Sukapura. Pada masa pemerintahan beliau inilah dilakukan penggabungan wilayah-wilayah kawedanan seperti Banjar, Banjarsari, Pangandaran dan Cijulang yang asalnya masuk ke wilayah Kabupaten Kawasen dan Sukapura digabungkan ke Kabupaten Ciamis (tahun 1939).
20. Raden Ardi Winangun tahun 1944-1946, beliau merupakan bupati pertama setelah Indonesia merdeka.
21. Raden Petor Dendadikusumah tahun 1946-1948, turut gerilya.
22. Raden Tumenggung Gumelar Wiranegara tahun 1948-1950, asal Imbanagara.
23. Raden Prawiranata tahun 1950, beliau mendapat sebutan bupati gerilya karena diangkat pada zaman gerilya.
24. Raden Radi Martadinata tahun 1950-1952.
25. Raden Abdul Kahar Abdul Rifai tahun 1952, ada yang menculik dan gugur di Cilimus Kuningan.
26. Raden Rais Sastradipura tahun 1952-1954.
27. Raden Yusuf Suryasaputra tahun 1954-1958.
28. Raden Gahara Wijaya Surya tahun 1958-1960, Bupati Sulaeman Effendi (Kepala Daerah).
29. Raden Udia Kartapruwita tahun 1960-1966, dengan sebutan Bupati Kepala Daerah asal Ciamis pindah ke Bandung.
30. Raden Abbas Abubakar (Kolonel TNI) tahun 1966-1973 asal Cianjur pindah ke Purwakarta jadi Residen Pembantu Gubernur Wilayah Purwakarta, dan sekarang menjabat selaku Kepala ITWILPROP JABAR di Bandung (tahun 1982).
31. Raden Hudlly Bambang Aruman (Kolonel TNI) asal Cijulang, menjabat sebagai bupati tanggal 9 November 1973 sampai dengan tanggal 20 November 1978 kemudian pindah ke Bandung jadi Inspektur Pembangunan dan sekarang menjabat selaku Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tasikmalaya (tahun 1982).
32. Drs. Soejoed asal Desa Panyingkiran Ciamis dari tanggal 20 November 1978 sampai….
Demikianlah silsilah para Bupati yang pernah memegang kekuasaan Pemerintahan Kabuaten Galuh Ciamis dari tanggal 12 Juni 1642 sampai dengan…….

Makam Keramat Di Ciamis


Ciamis" Jawa Barat

Komplek pemakaman di blok Kliwon Kampung Blender Kel. Maleber Kab. Ciamis kurang begitu kenal di Masyarakat, padahal disini ada makam keramat dari sebuah Kerajaan di Ciamis, yakni makam keramat Raden Mas Kliwon.

Raden Mas Kliwon seorang Raja gagah perkasa dan bijaksana yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Galuh.

Makam Keramat Gunung Galuh, Yudanagara, Sindangrasa Ciamis, Jawa Barat Indonesia.
Goa Keramat Pananjung atau disebut juga Goa Parat (tembus). Terdapat di Cagar Alam Pananjung Pangandaran. Tepat dipintu Goa terdapat dua makam Tokoh Mesir:

Makam Syech Ahmad dan makam Syech Muhamad. Makam ini untuk simbolik bahwa kedua tokoh itu hilang lewat goa itu untuk kembali ke Mesir lewat jalan Ghaib dan meninggalkan Pusaka. Kedua tokoh ini termasuk yang meng-Islamkan di Ciamis Selatan.

Goa ini juga pernah menjadi tempat Meditasi /tapa kedua tokoh lain :
Pangeran Maja Agung (adik) dan Pangeran Batara Sumenda (Kakak).
Karena di objek wisata ini pengunjung bisa menikmati keindahan panorama alam danau (situ) yang berudara sejuk dengan sebuah pulau terdapat ditengahnya yang disebut Nusa Larang. Di Nusa Larang ini terdapat Makam Sanghyang Kencana, putera kedua dari Prabu Sanghyang Borosngora, Raja Panjalu yang membuat Situ Lengkong pada masa beliau menjadi Raja Panjalu.

Sejarah Singkat Kabupaten Ciamis


 

URAIAN SINGKAT HARI JADI
KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIAMIS
TANGGAL 12 JUNI 1642

Dari mana akan dimulai atau dijadikan tanggal permulaan sebagai hari jadi Kabupaten Ciamis, apakah dari zaman Rahiyangta di Medangjati, dari zaman Rakean Jamri atau Rahiyang Sanjaya sebelum Ciung Wanara yang pernah memimpin Galuh serta melebarkan kawasan Galuh sampai ke Malaya, Keling, Khmer dan China sebagaimana tercantum dalam Sarga XI Carita Parahyangan ataukah diambil dari peristiwa :
1. Digantinya nama Kabupaten Galuh menjadi Kabupaten Ciamis oleh Bupati Raden Tumenggung Sastrawinata pada tahun 1916;
2. Memindahkan pusat pemerintahan dari Imbanagara ke Cibatu ( sebelah selatan Ciamis ) oleh Bupati R.A.A Wiradikusuma pada tanggal 15 Januari 1815.
Untuk dapat lebih bisa dipertanggungjawabkan, oleh DPRD Kabupaten Ciamis dengan surat keputusannya tanggal 6 Oktober 1970 Nomor : 36 / X / kep / DPRD / 1970, disempurnakan dengan surat keputusan tanggal 8 Februari 1971 Nomor : 5 / II / kep. / DPRD / 1971, dibentuklah Panitia Penyusunan Sejarah Galuh (PPSG). Panitia ini didampingi oleh Tim Akhli Sejarah yang dipimpin oleh Drs. Raden H Said Raksanegara dari IKIP Bandung. Kemudian panitia ini telah menyusun draf penulisan sejarah Galuh dan secara resmi menyerahkannya ke DPRD sekaligus dengan saran penetapan tanggal hari jadi Kabupaten Galuh Ciamis. Laporannya diajukan dalam Sidang Pleno DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Ciamis tanggal 17 Mei 1972. DPRD menerima draft penulisan sejarah Galuh ini sebagai pegangan autentik kemudian menetapkan hari jadi Kabupaten Galuh Ciamis pada tanggal 12 Juni 1642. Keputusan ini dituangkan dalam surat keputusan DPRD tanggal 17 Mei 1972 Nomor : 22 / V / kep / DPRD / 1972.
Kata Galuh berasal dari bahasa sansekerta yang berarti jenis batu permata, Raden Galuh berarti Puteri yang belum menikah, Istana Galuh berarti Istana Keputren ( CHC Klinkert, Maleischnederl Woordenbook 1902 ). Dari Carita Parahyangan, kropak nomor 406 yang disimpan dibagian Naskah Museum Pusat Jakarta Sarga VIII sampai Sarga XIV, menyebut Raja Sanjaya selaku Ratu Galuh. “Rahiyang Sanjaya kawekasan ring Medang Raturing Galuh Sang Seuweu Karma ( Sarga XI )”. “Ti Inya Rahiyang Sanjaya nyambrang ka desa, Malayu Diprang di Kemir, eleh Rahiyang tanggana diprang Devi ka Keling oleh Sang Sriwijaya diprang kabrus eleh Ratu Jayadana, diprang ka China oleh Patih Sarikaladarma, mulang Rahiyang Sanjaya ka Galuh ti sabrang ( Sarga XI akhir )”.
Begitu juga Prasasti Canggal di Kedu menyebutkan juga tentang Raja Sanjaya nama tokoh yang hidup pada abad VII Masehi. Prasasti ini memberi keterangan yang cukup luas tentang Prabu Sanjaya antara lain :
“Namanya ialah Sang Raja Cri Sanjaya dengan jasanya sebagai Matahari mashur dimana-mana, beliau adalah putera Sang Sannaha saudara perempuan Sang Raja Sanna”. Dinasti Sanjaya pada tahun 846 membangun Candi Prambanan, dan catatan ini resmi dari catatan Dinas Purbakala dan merupakan fakta sejarah.
Apa benar Raja Galuh yang bernama Raja Sanjaya ini pernah memerintah di daerah Kedu sebagai pusat pemerintahannya, kemudian meluaskan kekuasaannya sampai ke Khmer ? Carita Parahiyangan kropak 406 menyatakan bahwa ayah Rahiyang Sanjaya adalah Sang Sena yang ketika menjadi raja di Galuh terjadi perebutan kekuasaan oleh Rahiyang Bunisora saudara tirinya sendiri, kemudian Ia dibuang ke daerah Gunung Merapi “Na Sang Sena dianteurkeun ka Gunung Marapi, di Seuweu Rakeyan Jambri”. Di Jawa tidak ada lagi Gunung Merapi selainnya di daerah Kedu, jadi Sanjaya dibesarkan di daerah Gunung Merapi kemudian setelah ayahnya meninggal dunia, Rahiyang Sanjaya yang juga dikenal Rakean Jamri menyusun pemerintahan baru di daerah Jawa Tengah malahan sampai ke Malaya dan Khmer.
Selain terkenal sebagai Raja yang berkuasa besar dan sebagai panglima perang yang tangguh, Raja Sanjaya terkenal pula sebagai raja yang sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Pada Sarga XII Carita Parahiyangan hal ini ditegaskan “hanteu dipilarang na omas na beusi ku Rahiyang Sanjaya, hengan huripna urang reya dipilarang”, artinya “baik mas maupun besi logam mulia lainnya tidak akan dihargai oleh Rahyang Sanjaya, yang dihargai dan diharapkannya adalah kesejahteraan rakyat”. Kemudian tercatat Parebu Raja Wastu atau yang juga dikenal namanya Parebu Niskalawastu Kancana (Batu Tulis Kawali dan Prasasti Tambaga Kabantenan Bekasih) yang hidup enam abad kemudian, yang menurut penulisan sejarah tercatat menjadi Raja Galuh di Kawali sejak tahun 1371 sampai dengan tahun 1475 ( 104 tahun lamanya ) karena sangat baiknya menjadi Ratu.
Raja ini terkenal dengan banyaknya mendapat pujian. Wangsitnya semua menyuruh melakukan kebaikan bagi kesejahteraan negara dan bangsa. Tercatat dalam lontar “ku beet hamo diukih, nya mana sang tarahan enak lalayaran ngawakan manu raja Sasana. Sanghyang apah teja, bayu, akasa, sangbu enak-enak ngalungguh di Sanghyang Jagat Palaka”; artinya pada zaman pemerintahan Prabu Wastukancana aman tentram kertaraharja, para pupuhu kampung dan rakyat pada enak makan, para resi tentram dalam melaksanakan tugas keresiannya mengamalkan purbatisti purbajati, para dukun tentram melakukan perjanjian-perjkanjian dengan menggunakan peraturan yang bertalian dengan kehidupan membagi-bagi hutan dan sekelilingnya baik oleh yang kecil maupun oleh yang besar tidak akan ada kericuhan. Para pelaut merasa aman berlayar menurut peraturan Ratu, air, cahaya, angin, langit, bumi merasa senang berada pada pimpinan pengayom jagat ( Parebu Raja Wastu mendapat julukan pengayom jagat / jagat palaka ).
Karyanya sendiri tersurat pada prasasti Astana Gede yang antara lain berbunyi “…nu mahayunan kadatuan surawisesa, nu marigi sakuriling dayeuh, nu najur sagala desa…” ini kesemuanya merupakan karya beliau selainnya memperindah kota termasuk keratonnya juga membuat saluran-saluran air di seluruh wilayah, dan memakmurkan seluruh desa-desa yang ada di wilayah Galuh. Setelah pemerintahan beliau, maka pusat pemerintahan dipindahkan ke Pakuan ( Bogor sekarang ). Galuh pada masa akhir pemerintahan Padjadjaran atau pada masa runtuhnya Kerajaan Padjadjaran tidak dapat kita ketahui dengan pasti. Kita baru menemukan kembali cerita tentang Galuh dari tahun 1595 yang menyatakan bahwa sejak tahun itu Galuh merupakan wilayah kekuasaan Mataram dengan batas-batas wilayahnya :
- Sebelah Timur : Sungai Citanduy
- Sebelah Barat : Gunung Galunggung, Sukapura dan Sungai Cijulang
- Sebelah Utara : Daerah Sumedang dan Cirebon
- Sebelah Selatan : Samudera Hindia
Menurut Dr. F. De Haan, tempat-tempat yang sekarang masuk Provinsi Jawa Tengah seperti Majenang, Dayeuhluhur, Sidareja dan Pagadingan pada mulanya masuk daerah Galuh juga. Tempat-tempat yang merupakan pusat kekuasaan Galuh di waktu itu masing-masing dikepalai oleh seorang yang berkedudukan sebagai raja-raja kecil yang biasanya dipandang sebagai bupati yang kebanyakan mempunyai hubungan darah antara satu sama lain melalui perkawinan yakni berada di :
a. Cibatu ( sebelah selatan kota Ciamis ) Desa Linggasari.
b. Garatengah ( daerah Cineam ) Kabupaten Tasikmalaya sekarang.
c. Desa Imbanagara ( sebelah barat kota Ciamis ).
d. Kawali ( sebelah utara kota Ciamis ) berada di lintasan Ciamis~Cirebon.
e. Ciancang ( sekarang Desa Utama ) letaknya 4 km dari kota Ciamis arah timur.
f. Bojonglopang ( Desa Kertabumi sekarang ) letaknya sebelah timur laut Desa Utama.
g. Kawasen ( sekarang Wilayah Banjarsari ) Ciamis bagian selatan.
Mataram berusaha u ntuk menanamkan pengaruhnya secara intensif di Galuh dilakukan oleh Sultan Agung mengusir VOC dari Batavia, karena Galuh merupakan salah satu daerah penting sebagai batu loncatan dan sumber tenaga manusia untuk dijadikan prajurit, dalam penyerbuan ke Batavia sebagai realisasi politiknya ini Sultan Agung mengangkat Adipati Panaekan menjadi Bupati Wedana di Galuh ( semacam Gubernur ). Adipati Panaekan adalah putra Prabu Galuh Ciptapermana keturunan sPrabu Haur Koneng. Sementara itu di Jawa Barat ada 2 tokoh yang sangat berpengaruh yaitu :
1. Dipati Ukur yang memerintah di Ukur ( Bandung sekarang ).
2. Pangeran Rangga Gempol I yang memerintah di Sumedang Larang.
Keduanya tidak pernah sependapat di dalam menentukan kebijaksanaan mengusir VOC/Belanda yang bercokol di Batavia. Pengaruh pertentangan pendapat kedua tokoh itu meluas sampai juga ke Galuh.
Adipati Panaekan berselisih pendapat dengan adik iparnya Dipati Kertabumi ( Bupati Ciancang ) yang akhirnya mengakibatkan terbunuhnya Adipati Panaekan. Jenazah Adipati Panaekan dihanyutkan ke Sungai Citanduy, dan tempat itulah (Karangkamulyan sekarang) jenazah Adipati Panaekan dimakamkan. Sebagai penggantinya ditunjuk Adipati Imbanagara yang ada pada waktu itu berkedudukan di Garatengah ( Cineam Kabupaten Tasikmalaya sekarang ). Dalam usaha Mataram melenyapkan penjajahan Belanda di Jawa tahun 1628 dibawah pimpinan Sultan Agung dilakukan penyerangan ke kota Batavia dengan dibantu anak buah Dipati Ukur, namun serangan kesatu itu gagal kemudian dilanjtkan dengan serangan kedua pada tahun 1629. Akan tetapi Dipati Ukur yang semula membantu Mataram mengusir Belanda ternyata berbalik menentang Mataram. Tindakan politik Dipati Ukur ini telah berekor panjang, dimana Dipati Imbanagara telah menjadi korban politiknya.
Issu Dipati Imbanagara membantu politik Dipati Ukur menentang Mataram telah mengakibatkan kecurigaan pihak Mataram. Akhirnya Mataram mengirimkan utusan untuk mendengar pertanggungjawabannya dengan mengambil tempat di Kertabumi, walaupun kedudukan Dipati Imbanagara lebih tinggi yang pada waktu itu berpusat di Garatengah. Di tengah perjalanan Bupati Imbanagara dicegat serombongan orang yang mengaku utusan Mataram yang diberi wewenang untuk melaksanakan hukuman mati terhadap Dipati Imbanagara dan sebagai buktinya kepala Dipati Imbanagara harus dibawa ke Mataram. Peristiwa berdarah ini terjadi pada tahun 1636 di sekitar daerah Bolenglang dimana badan jenazah Dipati Imbanagara dimakamkan di makam Gegembung sekarang. Gegembung sendiri artinya adalah badan tanpa kepala.
Para pengikut Dipati Imbanagara yang tidak puas dengan peristiwa yang menimpa pemimpinnya mencegat utusan Mataram yang berusaha membawa kepala Dipati Imbanagara ke Mataram di Sungai Citanduy dan konon menurut cerita dalam bentrokan tersebut kepala Dipati Imbangara jatuh ke Sungai Citanduy. Tempat jatuhnya kepala Dipati Imbanagara ini dikenal sebagai Leuwi Panten. Akhirnya Mataram menyadari kekeliruan ini dan Mataram menyatakan penyesalannya, dan sebagai tanda penyesalannya dan sebagai jasa baiknya Mataram menunjuk putra Dipati Imbanagara yang bernama Mas Bongsar sebagai penggantinya (Bupati Garatengah).
Namun, karena pada waktu itu baru berumur 13 tahun maka pemerintahan diwakilkan kepada Patih Wiranangga yang pernah ambisi karena penghianatan anak buah sendiri, Mas Bongsar pernah hidup sengsara di tempat persembunyiannya. Tapi berkat keuletan dan ketinggian budinya semua cobaan dapat diatasi, sedangkan anak buah yang berkhianat diampuninya dengan segala kebesaran jiwanya. Sultan Mataram mengatakan agar Imbanagara dijadikan nama kabupaten yang diperintahnya. Setelah beliau berkedudukan sebagai bupati penuh tanpa didampingi wali lagi, Raden Adipati Aria Panji Jayanagara telah memindahkan pusat kekuasaannya dari Garatengah (Cineam Tasikmalaya) ke Calincing, tetapi tidak lama kemudian dipindahkan lagi ke Barunay (Imbanagara). Pada tanggal 14 Maulud yang tahun masehinya jatuh pada tanggal 12 Juni 1642. Sekarang nama Barunay hanya nama sebuah kampung di Desa Imbanagara.
Perpindahan pusat Kabupaten Galuh dari Garatengah ke Imbanagara pada tanggal 12 Juni 1642 telah tercatat sebagai titimangsa bersejarah dalam perkembangan sejarah terjadinya Kabupaten Galuh Ciamis dengan wilayah kekuasaannya seluas sekarang karena :
1. Peristiwa tersebut membawa akibat yang positif terhadap perkembangan pemerintah dan rakyatnya.
2. Perubahan tersebut mengandung unsur perjuangan dari pemegang pimpinan terhadap kesejahteraan rakyatnya dan unsur kemerdekaan / kebebasan bagi rakyatnya masih dipertahankan dalam menentang kekuasaan orang asing (penjajah).
3. Pada zaman itu Kabupaten Galuh dibawah kekuasaan Bupati Raden Adipati Aria Panji Jayanagara merupakan wilayah yang merdeka dan berdaulat meskipun ada pengakuan terhadap kekuasaan Mataram yang sebenarnya hanya sebatas saling membantu.
Maka berdasarkan pertimbangan inilah hari jadi Kabupaten Galuh Ciamis diresmikan pada tanggal 12 Juni 1642, sedangkan perubahan nama Kabupaten Galuh menjadi Kabupaten Ciamis dilakukan oleh Bupati Raden Tumenggung Sastrawinata pada tahun 1916. Dan pemindahan ibukota pemerintahan dari Imbanagara ke Cibatu (Ciamis) dilakukan pada saat pemerintahan Bupati Wiradikusumah yang sejak pengangkatannya pada tanggal 15 Januari 1815 telah memindahkan pusat pemerintahannya dari Imbanagara ke Ciamis. Sejarah hari jadi Kabupaten Ciamis tidak terlepas kaitannya dengan sejarah perkembangan Kabupaten Galuh itu sendiri.


Sejarah Galuh Dibawah Kekuasaan Mataram


Sejarah Galuh, Abad ke-8 s.. Pertengahan Abad ke-20 (1942)



 Galuh di bawah kekuasaan Mataram

Di bawah kekuasaan Mataram, daerah-daerah di Priangan yang semula berstatus kerajaan berubah menjadi kabupaten. Galuh berada di bawah kekuasaan Mataram antara tahun 1595-1705.

Galuh pertama kali jatuh ke dalam kekuasaan Mataram, ketika Mataram diperintah oleh Sutawijaya alias Panembahan Senopati (1586-1601). Oleh penguasa Mataram, Galuh dimasukkan ke dalam wilayah administratif Cirebon. Setelah Prabu Cipta Sanghiang di Galuh meninggal, ia digantikan oleh puteranya bernama Ujang Ngekel bergelar Prabu Galuh Cipta Permana (1610-1618), berkedudukan di Garatengah (daerah sekitar Cineam, sekarang masuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya).

Prabu Galuh Cipta Permana yang telah masuk Islam (semula beragama Hindu) menikah dengan puteri Maharaja Kawali bernama Tanduran di Anjung. Selain Garatengah, di wilayah Galuh terdapat pusat-pusat kekuasaan, dikepalai oleh seseorang yang berkedudukan sebagai bupati dalam arti raja kecil. Pusat-pusat kekuasaan itu antara lain Cibatu, Utama (Ciancang), Kertabumi (Bojong Lopang), dan Imbanagara.

Mataram menguasai Galuh kemudian Sumedang Larang (1620) dalam usaha menjadikan Priangan sebagai daerah pertahanan di bagian barat dalam menghadapi kemungkinan serangan pasukan Banten dan Kompeni yang berkedudukan di Batavia. Kekuasaan Mataram di Galuh lebih tampak ketika Mataram diperintah oleh Sultan Agung (1613-1645) dan Galuh diperintah oleh Adipati Panaekan (1618-1625), putera Prabu Galuh Cipta Permana, selaku Bupati Wedana.

Penguasaan Mataram terhadap Galuh dan Sumedang Larang sifatnya berbeda. Galuh dikuasai oleh Mataram melalui cara kekerasan, karena pihak Galuh melakukan perlawanan. Sebaliknya, Sumedang Larang jatuh ke bawah kekuasaan Mataram karena berserah diri, antara lain karena adanya hubungan keluarga antara Raden Aria Suriadiwangsa penguasa Sumdang Larang dengan penguasa Mataram.

Tahun 1628 Mataram merencanakan penyerangan terhadap Kompeni di Batavia dan meminta bantuan para kepala daerah di Priangan. Ternyata rencana itu menimbulkan perbedaan pendapat yang berujung menjadi perselisihan di antara para kepada daerah di Priangan. Dalam hal ini, Adipati Panaekan berselisih dengan adik iparnya, yaitu Dipati Kertabumi, Bupati Bojonglopang, putera Prabu Dimuntur.

Dalam perselisihan itu Adipati Panaekan terbunuh (1625). Ia digantikan oleh puteranya bernama Mas Dipati Imbanagara yang berkedudukan di Garatengah (Cineam). Pada masa pemerintahan Dipati Imbanagara, ibukota Kabupaten Galuh dipindahkan dari Garatengara (Panyingkiran).

Makam Adipati Panaekan terdapat di situs Karangkamulyan. (foto: midsummer/kaskus)
Ketika pasukan Mataram menyerang Batavia (1628), kepala daerah di Priangan memberikan bantuan. Pasukan Galuh dipimpin oleh Bagus Sutapura, pasukan Priangan dipimpin oleh Dipati Ukur, Bupati Wedana Priangan. Dipati Ukur memang mendapat tugas khusus dari Sultan Agung untuk mengusir Kompeni dari Batavia. Ternyata Dipati Ukur gagal melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, ia memberontak terhadap Mataram.

Pemberontakan Dipati Ukur yang berlangsung lebih-kurang empat tahun (1628-1632) merupakan faktor penting yang mendorong Sultan Agung tahun 1630-an memecah wilayah Priangan di luar Sumedang menjadi beberapa kabupaten, termasuk Galuh. Wilayah Galuh dipecah menjadi beberapa pusat kekuasaan kecil, yaitu Utama diperintah oleh Sutamanggala, Imbanagara diperintah oleh Adipati Jayanagara, Bojong-lopang diperintah oleh Dipati Kertabumi, dan Kawasen diperintah oleh Bagus Sutapura. Khusus kepala-kepala daerah yang berjasa membantu menumpas pemberontakan Dipati Ukur diangkat oleh Sultan Agung menjadi bupati di daerah masing-masing.

Tahun 1634 Bagus Sutapura dikukuhkan menjadi Bupati Kawasen—Kepala daerah lain yang diangkat menjadi bupati antara lain Ki Astamanggala (Umbul Cihaurbeuti) menjadi bupati Bandung dengan gelar Tumenggung Wiraangunangun, Ki Wirawangsa (Umbul Sukakerta) menjadi bupati Sukapura dengan gelar Tumenggung Wiradadaha, dan Ki Somahita (Umbul Sindangkasih) menjadi bupati Parakanmuncang dengan gelar Tumenggung Tanubaya.) (daerah antara Banjarsari – Padaherang). Ia memerintah Kawasen sampai dengan 1653, kemudian digantikan oleh puteranya bernama Tumenggung Sutanangga (1653-1676).

Sementara itu, Dipati Imbanagara yang dicurigai oleh pihak Mataram berpihak kepada Dipati Ukur, dijatuhi hukuman mati (1636). Namun puteranya, yaitu Adipati Jayanagara (Mas Bongsar) diangkat menjadi Bupati Garatengah. Imbanagara dijadikan nama kabupaten dan Kawasen digabungkan dengan Imbanagara.

Pertengahan tahun 1642 Adipati Jayanagara memindahkan lagi ibukota Kabupaten Galuh ke Barunay (daerah Imbanagara sekarang). Pemindahan ibukota kabupaten yang terjadi tanggal 14 Mulud tahun He (12 Juni 1642—Sejak tahun 1970-an, Pemda Kabupaten Ciamis menganggap tanggal 12 Juni 1642 sebagai Hari Jadi Kabupaten Ciamis.

Mengenai Hari Jadi Ciamis, dibicarakan pada akhir tulisan ini, itu dilandasi oleh dua alasan. Pertama, Garatengah dan Bendanegara memberi kenangan buruk dengan terbunuhnya Adipati Panaekan dan Dipati Imbanagara. Kedua, Barunay dianggap lebih cocok menjadi pusat pemerintahan dan akan membawa perkembangan bagi kabupaten tersebut. Hal itu antara lain ditunjukkan oleh masa pemerintahan Adipati Jayanagara yang berlangsung selama 42 tahun. Selama waktu itu, daerah-daerah kekuasaan lain, yaitu Kawasen, Kertabumi, Utama, Kawali, dan Panjalu dihapuskan. Semua daerah itu menjadi wilayah Kabupaten Galuh. Dengan demikian, Kabupaten Galuh memiliki wilayah yang sangat luas, yaitu dari Cijolang sampai ke pantai selatan dan dari Citanduy sampai perbatasan Sukapura.

Setelah Adipati Jayanagara meninggal, kedudukannya sebagai bupati digantikan oleh Anggapraja. Akan tetapi tidak lama kemudian jabatan itu diserahkan kepada adiknya bernama Angganaya. Sementara itu, daerah Utama digabungkan dengan Bojonglopang, dikepalai oleh Wirabaya. Dipati Kertabumi yang semula memerintah Bojonglopang, dipindahkan ke Karawang dan menjadi cikal-bakal bupati Karawang.

Tahun 1645 setelah Sultan Agung meninggal, Amangkurat I putera Sultan Agung kembali melakukan reorganisasi wilayah Priangan. Wilayah itu dibagi menjadi beberapa daerah ajeg (setarap kabupaten), antara lain Sumedang, Bandung, Parakan-muncang, Sukapura, Imbanagara, Kawasen, Galuh, dan Banjar.

Sabtu, 27 April 2013

Daftar Nama Kecamatan dan Desa di Kabupaten Ciamis




Lepasnya 10 kecamatan untuk bergabung dalam Daerah Otonomi Baru baru bernama Kabupaten Pangandaran, membawa implikasi perubahan daftar wilayah yang tergabung dalam wilayah Kabupaten Ciamis.

Berikut ini daftar kecamatan dan desa yang termasuk dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Ciamis, dilengkapi dengan kode pos masing-masing, sebagaimana kami kutip dari organisasi.org dan telah disesuaikan dengan hasil pemekaran wilayah tersebut.

1. Kecamatan Banjarsari
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Banjarsari di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Banjaranyar (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Banjarsari (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Cibadak (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Cicapar (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Cigayam (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Ciherang (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Cikaso (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Cikupa (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Ciulu (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Kalijaya (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Karyamukti (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Kawasen (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Langkapsari (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Pasawahan (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Purwasari (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Ratawangi (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Sindangasih (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Sindanghayu (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Sindangrasa (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Sindangsari (Kodepos: 46383)
- Kelurahan/Desa Sukasari (Kodepos: 46383)

2. Kecamatan Baregbeg
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Baregbeg di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Baregbeg (Kodepos: 46274)
- Kelurahan/Desa Jelat (Kodepos: 46274)
- Kelurahan/Desa Karangampel (Kodepos: 46274)
- Kelurahan/Desa Mekarjaya (Kodepos: 46274)
- Kelurahan/Desa Petirhilir (Kodepos: 46274)
- Kelurahan/Desa Pusakanagara (Kodepos: 46274)
- Kelurahan/Desa Saguling (Kodepos: 46274)
- Kelurahan/Desa Sukamaju (Kodepos: 46274)
- Kelurahan/Desa Sukamulya (Kodepos: 46274)

3. Kecamatan Ciamis
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Ciamis di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Ciamis (Kodepos: 46211)
- Kelurahan/Desa Panyingkiran (Kodepos: 46211)
- Kelurahan/Desa Cigembor (Kodepos: 46212)
- Kelurahan/Desa Kertasari (Kodepos: 46213)
- Kelurahan/Desa Maleber (Kodepos: 46214)
- Kelurahan/Desa Cisadap (Kodepos: 46215)
- Kelurahan/Desa Sindangrasa (Kodepos: 46215)
- Kelurahan/Desa Linggasari (Kodepos: 46216)
- Kelurahan/Desa Benteng (Kodepos: 46217)
- Kelurahan/Desa Pawindan (Kodepos: 46218)
- Kelurahan/Desa Imbanagara (Kodepos: 46219)
- Kelurahan/Desa Imbanagara Raya (Kodepos: 46219)

4. Kecamatan Cidolog
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cidolog di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Cidolog (Kodepos: 46352)
- Kelurahan/Desa Ciparay (Kodepos: 46352)
- Kelurahan/Desa Hegarmanah (Kodepos: 46352)
- Kelurahan/Desa Janggala (Kodepos: 46352)
- Kelurahan/Desa Jelegong (Kodepos: 46352)
- Kelurahan/Desa Sukasari (Kodepos: 46352)

5. Kecamatan Cihaurbeuti
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cihaurbeuti di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Cihaurbeuti (Kodepos: 46262)
- Kelurahan/Desa Cijulang (Kodepos: 46262)
- Kelurahan/Desa Padamulya (Kodepos: 46262)
- Kelurahan/Desa Pamokolan (Kodepos: 46262)
- Kelurahan/Desa Pasirtamiang (Kodepos: 46262)
- Kelurahan/Desa Sukahaji (Kodepos: 46262)
- Kelurahan/Desa Sukahurip (Kodepos: 46262)
- Kelurahan/Desa Sukamaju (Kodepos: 46262)
- Kelurahan/Desa Sukamulya (Kodepos: 46262)
- Kelurahan/Desa Sukasetia (Kodepos: 46262)
- Kelurahan/Desa Sumberjaya (Kodepos: 46262)

6. Kecamatan Cijeungjing
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cijeungjing di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Bojongmengger (Kodepos: 46271)
- Kelurahan/Desa Ciharalang (Kodepos: 46271)
- Kelurahan/Desa Cijeungjing (Kodepos: 46271)
- Kelurahan/Desa Dewasari (Kodepos: 46271)
- Kelurahan/Desa Handapherang (Kodepos: 46271)
- Kelurahan/Desa Karanganyar (Kodepos: 46271)
- Kelurahan/Desa Karangkamulyan (Kodepos: 46271)
- Kelurahan/Desa Kertabumi (Kodepos: 46271)
- Kelurahan/Desa Kertaharja (Kodepos: 46271)
- Kelurahan/Desa Pamalayan (Kodepos: 46271)
- Kelurahan/Desa Utama (Kodepos: 46271)

7. Kecamatan Cikoneng
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cikoneng di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Cikoneng (Kodepos: 46261)
- Kelurahan/Desa Cimari (Kodepos: 46261)
- Kelurahan/Desa Darmacaang (Kodepos: 46261)
- Kelurahan/Desa Gegempalan (Kodepos: 46261)
- Kelurahan/Desa Kujang (Kodepos: 46261)
- Kelurahan/Desa Margaluyu (Kodepos: 46261)
- Kelurahan/Desa Nasol (Kodepos: 46261)
- Kelurahan/Desa Panaragan (Kodepos: 46261)
- Kelurahan/Desa Sindangsari (Kodepos: 46261)

8. Kecamatan Cimaragas
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cimaragas di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Beber (Kodepos: 46381)
- Kelurahan/Desa Bojongmalang (Kodepos: 46381)
- Kelurahan/Desa Cimaragas (Kodepos: 46381)
- Kelurahan/Desa Jayaraksa (Kodepos: 46381)
- Kelurahan/Desa Raksabaya (Kodepos: 46381)

9. Kecamatan Cipaku
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cipaku di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Bangbayang (Kodepos: 46252)
- Kelurahan/Desa Buniseuri (Kodepos: 46252)
- Kelurahan/Desa Ciakar (Kodepos: 46252)
- Kelurahan/Desa Cieurih (Kodepos: 46252)
- Kelurahan/Desa Cipaku (Kodepos: 46252)
- Kelurahan/Desa Gereba (Kodepos: 46252)
- Kelurahan/Desa Jalatrang (Kodepos: 46252)
- Kelurahan/Desa Mekarsari (Kodepos: 46252)
- Kelurahan/Desa Muktisari (Kodepos: 46252)
- Kelurahan/Desa Pusakasari (Kodepos: 46252)
- Kelurahan/Desa Selacai (Kodepos: 46252)
- Kelurahan/Desa Selamanik (Kodepos: 46252)
- Kelurahan/Desa Sukawening (Kodepos: 46252)

10. Kecamatan Cisaga
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cisaga di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Bangunharja (Kodepos: 46386)
- Kelurahan/Desa Cisaga (Kodepos: 46386)
- Kelurahan/Desa Danasari (Kodepos: 46386)
- Kelurahan/Desa Girimukti (Kodepos: 46386)
- Kelurahan/Desa Kepel (Kodepos: 46386)
- Kelurahan/Desa Mekarmukti (Kodepos: 46386)
- Kelurahan/Desa Sidamulya (Kodepos: 46386)
- Kelurahan/Desa Sukahurip (Kodepos: 46386)
- Kelurahan/Desa Tanjungjaya (Kodepos: 46386)
- Kelurahan/Desa Wangunjaya (Kodepos: 46386)

11. Kecamatan Jatinagara
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Jatinagara di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Bayasari (Kodepos: 46273)
- Kelurahan/Desa Cintanagara (Kodepos: 46273)
- Kelurahan/Desa Dayeuhluhur (Kodepos: 46273)
- Kelurahan/Desa Jatinagara (Kodepos: 46273)
- Kelurahan/Desa Mulyasari (Kodepos: 46273)
- Kelurahan/Desa Sukanagara (Kodepos: 46273)

12. Kecamatan Kawali
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kawali di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Citeureup (Kodepos: 46253)
- Kelurahan/Desa Karangpawitan (Kodepos: 46253)
- Kelurahan/Desa Kawali (Kodepos: 46253)
- Kelurahan/Desa Kawalimukti (Kodepos: 46253)
- Kelurahan/Desa Linggapura (Kodepos: 46253)
- Kelurahan/Desa Margamulya (Kodepos: 46253)
- Kelurahan/Desa Purwasari (Kodepos: 46253)
- Kelurahan/Desa Selasari (Kodepos: 46253)
- Kelurahan/Desa Sindangsari (Kodepos: 46253)
- Kelurahan/Desa Talagasari (Kodepos: 46253)
- Kelurahan/Desa Winduraja (Kodepos: 46253)

13. Kecamatan Lakbok
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Lakbok di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Baregbeg (Kodepos: 46385)
- Kelurahan/Desa Cintajaya (Kodepos: 46385)
- Kelurahan/Desa Cintaratu (Kodepos: 46385)
- Kelurahan/Desa Kalapasawit (Kodepos: 46385)
- Kelurahan/Desa Kertajaya (Kodepos: 46385)
- Kelurahan/Desa Puloerang (Kodepos: 46385)
- Kelurahan/Desa Sidaharja (Kodepos: 46385)
- Kelurahan/Desa Sindangangin (Kodepos: 46385)
- Kelurahan/Desa Sukanagara (Kodepos: 46385)
- Kelurahan/Desa Tambakreja (Kodepos: 46385)

14. Kecamatan Lumbung
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Lumbung di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Awiluar (Kodepos: 46258)
- Kelurahan/Desa Cikupa (Kodepos: 46258)
- Kelurahan/Desa Darmaraja (Kodepos: 46258)
- Kelurahan/Desa Lumbung (Kodepos: 46258)
- Kelurahan/Desa Lumbungsari (Kodepos: 46258)
- Kelurahan/Desa Rawa (Kodepos: 46258)
- Kelurahan/Desa Sadewata (Kodepos: 46258)
- Kelurahan/Desa Sukaraharja (Kodepos: 46258)

15. Kecamatan Pamarican
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Pamarican di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Kertahayu (Kodepos: 46361)
- Kelurahan/Desa Sidamulih (Kodepos: 46365)
- Kelurahan/Desa Bangunsari (Kodepos: 46382)
- Kelurahan/Desa Bantarsari (Kodepos: 46382)
- Kelurahan/Desa Margajaya (Kodepos: 46382)
- Kelurahan/Desa Neglasari (Kodepos: 46382)
- Kelurahan/Desa Pamarican (Kodepos: 46382)
- Kelurahan/Desa Pasirnagara (Kodepos: 46382)
- Kelurahan/Desa Sidaharja (Kodepos: 46382)
- Kelurahan/Desa Sukahurip (Kodepos: 46382)
- Kelurahan/Desa Sukajadi (Kodepos: 46382)
- Kelurahan/Desa Sukajaya (Kodepos: 46382)
- Kelurahan/Desa Sukamukti (Kodepos: 46382)

16. Kecamatan Panawangan
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Panawangan di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Bangunjaya (Kodepos: 46255)
- Kelurahan/Desa Cinyasag (Kodepos: 46255)
- Kelurahan/Desa Gardujaya (Kodepos: 46255)
- Kelurahan/Desa Indragiri (Kodepos: 46255)
- Kelurahan/Desa Jagabaya (Kodepos: 46255)
- Kelurahan/Desa Karangpaningal (Kodepos: 46255)
- Kelurahan/Desa Kertayasa (Kodepos: 46255)
- Kelurahan/Desa Nagarajati (Kodepos: 46255)
- Kelurahan/Desa Nagarajaya (Kodepos: 46255)
- Kelurahan/Desa Nagarapageuh (Kodepos: 46255)
- Kelurahan/Desa Panawangan (Kodepos: 46255)
- Kelurahan/Desa Sadapaingan (Kodepos: 46255)
- Kelurahan/Desa Sagalaherang (Kodepos: 46255)

17. Kecamatan Panjalu
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Panjalu di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Ciomas (Kodepos: 46264)
- Kelurahan/Desa Hujungtiwu (Kodepos: 46264)
- Kelurahan/Desa Kertamandala (Kodepos: 46264)
- Kelurahan/Desa Mandalare (Kodepos: 46264)
- Kelurahan/Desa Sandingtaman (Kodepos: 46264)
- Kelurahan/Desa Sukamantri (Kodepos: 46264)
- Kelurahan/Desa Tenggerraharja (Kodepos: 46264)

18. Kecamatan Panjalu Utara
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Panjalu Utara di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Bahara (Kodepos: 46264)
- Kelurahan/Desa Cibeureum (Kodepos: 46264)
- Kelurahan/Desa Maparah (Kodepos: 46264)
- Kelurahan/Desa Mekarwangi (Kodepos: 46264)
- Kelurahan/Desa Panjalu (Kodepos: 46264)
- Kelurahan/Desa Sindanglaya (Kodepos: 46264)

19. Kecamatan Panumbangan
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Panumbangan di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Banjarangsana (Kodepos: 46263)
- Kelurahan/Desa Buanamekar (Kodepos: 46263)
- Kelurahan/Desa Golat (Kodepos: 46263)
- Kelurahan/Desa Jayagiri (Kodepos: 46263)
- Kelurahan/Desa Kertaraharja (Kodepos: 46263)
- Kelurahan/Desa Medanglayang (Kodepos: 46263)
- Kelurahan/Desa Panumbangan (Kodepos: 46263)
- Kelurahan/Desa Payungagung (Kodepos: 46263)
- Kelurahan/Desa Payungsari (Kodepos: 46263)
- Kelurahan/Desa Sindangbarang (Kodepos: 46263)
- Kelurahan/Desa Sindangherang (Kodepos: 46263)
- Kelurahan/Desa Sindangmukti (Kodepos: 46263)
- Kelurahan/Desa Sukakerta (Kodepos: 46263)
- Kelurahan/Desa Tanjungmulya (Kodepos: 46263)

20. Kecamatan Purwadadi
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Purwadadi di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Bantardawa (Kodepos: 46385)
- Kelurahan/Desa Karangpaningal (Kodepos: 46385)
- Kelurahan/Desa Kutawaringin (Kodepos: 46385)
- Kelurahan/Desa Padaringan (Kodepos: 46385)
- Kelurahan/Desa Pasirlawang (Kodepos: 46385)
- Kelurahan/Desa Purwadadi (Kodepos: 46385)
- Kelurahan/Desa Purwajaya (Kodepos: 46385)
- Kelurahan/Desa Sidarahayu (Kodepos: 46385)
- Kelurahan/Desa Sukamulya (Kodepos: 46385)

21. Kecamatan Rajadesa
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Rajadesa di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Andapraja (Kodepos: 46254)
- Kelurahan/Desa Purwaraja (Kodepos: 46254)
- Kelurahan/Desa Rajadesa (Kodepos: 46254)
- Kelurahan/Desa Sirnabaya (Kodepos: 46254)
- Kelurahan/Desa Sirnajaya (Kodepos: 46254)
- Kelurahan/Desa Sukaharja (Kodepos: 46254)
- Kelurahan/Desa Sukajaya (Kodepos: 46254)
- Kelurahan/Desa Tanjungjaya (Kodepos: 46254)
- Kelurahan/Desa Tanjungsari (Kodepos: 46254)
- Kelurahan/Desa Tanjungsukur (Kodepos: 46254)
- Kelurahan/Desa Tigaherang (Kodepos: 46254)

22. Kecamatan Rancah
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Rancah di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Bojonggedang (Kodepos: 46387)
- Kelurahan/Desa Cileungsir (Kodepos: 46387)
- Kelurahan/Desa Cisontrol (Kodepos: 46387)
- Kelurahan/Desa Dadiharja (Kodepos: 46387)
- Kelurahan/Desa Giriharja (Kodepos: 46387)
- Kelurahan/Desa Jangalaharja (Kodepos: 46387)
- Kelurahan/Desa Karangpari (Kodepos: 46387)
- Kelurahan/Desa Kawunglarang (Kodepos: 46387)
- Kelurahan/Desa Kiarapayung (Kodepos: 46387)
- Kelurahan/Desa Patakaharja (Kodepos: 46387)
- Kelurahan/Desa Rancah (Kodepos: 46387)
- Kelurahan/Desa Situmandala (Kodepos: 46387)
- Kelurahan/Desa Wangunsari (Kodepos: 46387)

23. Kecamatan Sadananya
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sadananya di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Bendasari (Kodepos: 46256)
- Kelurahan/Desa Gunungsari (Kodepos: 46256)
- Kelurahan/Desa Mangkubumi (Kodepos: 46256)
- Kelurahan/Desa Mekarjadi (Kodepos: 46256)
- Kelurahan/Desa Sadananya (Kodepos: 46256)
- Kelurahan/Desa Sukajadi (Kodepos: 46256)
- Kelurahan/Desa Tanjungsari (Kodepos: 46256)
- Kelurahan/Desa Werasari (Kodepos: 46256)

24. Kecamatan Sindangkasih
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sindangkasih di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Budiasih (Kodepos: 46268)
- Kelurahan/Desa Budiharja (Kodepos: 46268)
- Kelurahan/Desa Gunungcupu (Kodepos: 46268)
- Kelurahan/Desa Sindangkasih (Kodepos: 46268)
- Kelurahan/Desa Sukamanah (Kodepos: 46268)
- Kelurahan/Desa Sukaraja (Kodepos: 46268)
- Kelurahan/Desa Sukaresik (Kodepos: 46268)
- Kelurahan/Desa Sukasenang (Kodepos: 46268)
- Kelurahan/Desa Wanasigra (Kodepos: 46268)

25. Kecamatan Sukadana
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sukadana di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Bunter (Kodepos: 46272)
- Kelurahan/Desa Ciparigi (Kodepos: 46272)
- Kelurahan/Desa Margaharja (Kodepos: 46272)
- Kelurahan/Desa Margajaya (Kodepos: 46272)
- Kelurahan/Desa Salakaria (Kodepos: 46272)
- Kelurahan/Desa Sukadana (Kodepos: 46272)

26. Kecamatan Sukamantri
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sukamantri di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Cibeureum (Kodepos: 46264)
- Kelurahan/Desa Mekarwangi (Kodepos: 46264)
- Kelurahan/Desa Sindanglaya (Kodepos: 46264)
- Kelurahan/Desa Sukamantri (Kodepos: 46264)
- Kelurahan/Desa Tenggerraharja (Kodepos: 46264)

27. Kecamatan Tambaksari
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tambaksari di Kota/Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat (Jabar):
- Kelurahan/Desa Kadupandak (Kodepos: 46388)
- Kelurahan/Desa Karangpaningal (Kodepos: 46388)
- Kelurahan/Desa Kaso (Kodepos: 46388)
- Kelurahan/Desa Mekarsari (Kodepos: 46388)
- Kelurahan/Desa Sukasari (Kodepos: 46388)
- Kelurahan/Desa Tambaksari (Kodepos: 46388)